Tuesday, December 8, 2009

Knowing AIDS Closer

Virus HIV yang ditemukan pertama kali di New York pada bulan Juli 1981 rupanya telah mengalami pandemi global. Kasus terbanyak 96 % di negara berkembang. 25 juta orang per tahun meninggal karena HIV AIDS, 33 juta orang per tahun hidup dengan HIV AIDS. 7.400 kasus HIV per hari. 5 orang terinfeksi virus HIV setiap hari.
 

Tapi yang mengenaskan, masih minimnya kesadaran masyarakat akan bahaya penyakit ini, kurangnya edukasi masyarakat mengenai Orang Dengan HIV AIDS (ODHA), sehingga eksistensi mereka termarjinalkan.Bahkan acapkali ODHA diberikan label sebagai orang yang tidak bermoral, tidak berbudaya, dan minus spiritualitas.Tapi dalam hal ini, saya lebih melihat seorang ODHA adalah seorang yang menderita penyakit, di luar dari penyebab mengapa dia tertular virus HIV, karena toh mengetahui penyebabnya tidak akan pernah menyembuhkan penyakitnya, memang betul hampir 60-70% penderita HIV AIDS adalah dari kasus penggunaan Narkoba suntik yang jarum nya dipakai bergantian dan tidak disterilkan, sisanya karena perilaku seks bebas (seks tidak sehat) dan ada juga lewat transfusi darah. Seorang teman pernah menyeletuk, "ah, itu sih emang dia nya salah, makanya dapat karma tuh, mustinya dia tobat". Saya sepakat dengan bertaubat, tapi bukankah taubat itu kewajiban yang harus dilakukan tiap orang, bukan hanya seorang ODHA??

ODHA sebenarnya sangat membutuhkan dukungan, baik itu dari keluarga, teman, dan lingkungannya. Bukannya stigma atau label yang justru membuat mereka terpuruk dan semakin menderita. Terkadang, orang yang memberikan stigma tersebut karena dilatarbelakangi akan minimnya edukasi mengenai HIV AIDS, bahwa AIDS hanya  menular melalui kontak langsung dengan darah yang terinfeksi seperti transfusi darah, transplantasi organ, penggunaan jarum bergantian pada pengguna narkoba; kontak langsung dengan cairan genital seperti orang yang terinfeksi dari ibu ke bayinya, serta perilaku seks yang tidak sehat dan berganti-ganti pasangan.

Efek dari stigma tersebut rupanya menimbulkan iceberg phenomenon, dimana banyak orang enggan melaporkan diri bahwa mereka terinfeksi HIV karena takut akan dikucilkan masyarakat. Lha wong, penderita TB Paru saja malu mengatakan bahwa mereka sakit TB Paru karena takut diejek, padahal penyakit ini jelas-jelas sudah ada obatnya dan insyaAllah bisa disembuhkan. Apalagi HIV?? So, stop that bad labelling.

Jika sudah begini, bagaimana lagi cara mereduksi penyebaran HIV, so people .. Fight AIDS Not People With It! Untuk semua ODHA .. keep on struggling!!



 


pic courtesy: photobucket

No comments:

Post a Comment